Selasa, 31 Maret 2015

Taman Nasional Kutai Sangkima


Hamparan hutan hujan dataran rendah yang terdapat di Taman Nasional Kutai ini merupakan salah satu daerah tujuan wisata alam di Propinsi Kalimantan Timur. Tumbuhan yang hidup di kawasan ini merupakan asosiasi dari jenis ulin (Eusideroxylon zwageri), meranti (Shorea spp), dan kapur (Dryobalanops sp). Sedangkan sebagian yang lain merupakan tumbuhan yang mengawali proses suksesi setelah terjadi kebakaran pada tahun 1997 (genus Macaranga dan Syzygium), yang kini mulai digantikan oleh tumbuhan fase berikutnya melanjutkan suksesi.

Satwa yang sering ditemui di kawasan ini adalah orangutan (Pongo pygmaeus), beruk (Macaca nemestrina), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), serta berbagai jenis burung seperti kangkareng perut putih (Anthracoceros albirostris), raja udang (Alcedinidae), srigunting (Dicrurus spp), pita (Pittidae) dan sempidan biru (Lophura ignita).

Sangkima yang berada di Seksi Pengelolaan Taman Nasional Kutai Wilayah I Sangatta dan secara administratif berada di wilayah Kabupaten Kutai Timur ini merupakan tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan karena lokasinya yang mudah dijangkau oleh kendaraan umum.

Kawasan wisata ini memiliki beberapa objek daya tarik wisata baik yang alami maupun buatan. Pohon ulin raksasa yang diperkirakan berumur 1000 tahun dan memiliki diameter 2,47 cm merupakan salah satu atraksi wisata yang dapat ditemukan setelah menyusuri boardwalk sepanjang kurang lebih 900 m.


Untuk mengelilingi kawasan wisata alam sangkima sepanjang 4 km, pengunjung harus melewati trek wisata serta sungai dan tebing yang dapat dilintasi dengan meniti jembatan yang konstruksinya dikondisikan dapat bergoyang, seperti jembatan gantung dan jembatan sling. Rumah pohon, pemandian tujuh putri, dan Arboretum Tumbuhan Obat, Hias dan Anggrek (TOHA) merupakan atraksi wisata lainnya yang dapat dinikmati oleh wisatawan.

Kegiatan yang dapat dilakukan oleh wisatawan di kawasan wisata alam Sangkima antara lain adalah: penjelajahan hutan, berkemah, pengamatan satwa, dan pengenalan pohon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar