Selasa, 31 Maret 2015

KEDATON KUTAI KARTANEGARA

Kedaton terletak di pusat Kota Tenggarong, terletak di belakang Museum Mulawarman dan di depan Monumen Pancasila Tenggarong atau Jalan Monumen barat. Dan letaknya tidak jauh dari Museum Mulawarman, Planetarium Jagad Raya dan Masjid Jami’ Adji Amir Hasanoeddin. Dibangun pada tahu 2001 dan sejarah dibukanya objek wisata ini adalah untuk melestarikan budaya Kutai. Pihak Kesultanan membuat Lembaga Adat dan Dewan Adat di setiap daerah-daerah yang merupakan wilayah Kerajaan Kutai sebagai wadah untuk melestarikan budaya, fungsinya sebagai perpanjangan tangan dari Kesultanan Kutai.
Arsitektur Kedaton Kutai KArtanegara merupakan perpaduan gaya modern dan gaya istana Kerajaan Kutai Kartanegara. Ruangan istana nampak megah dan mewah dengan tatanan Singgasana Sultan di kelilingi oleh kursi yang terbuat dari emas. Di sebelah kiri Singgasana terdapat gamelan Jawa.
Didalam Kedaton juga terdapat banyak ukiran yang berciri khas adat Kutai, Dayak dan Jawa untuk menunkukkan bahwa Kerajaan Kutai Kartanegara memiliki hubungan sejarah yang erat dengan suku Dayak dan Kesultanan Jawa.

Pantai Ambalat


Pantai Ambalat memang bukan tempat wisata di balikpapan. Pantai ini terletak di Kelurahan Amborawang Laut, Kecamatan Samboja , Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) , Kalimantan Timur. Konon, asal mula nama Ambalat di ambil dari nama Kelurahan tersebut yaitu Amborawang Laut. Ketika memasuki gerbang pantai tersebut, kita akan disambut dengan pohon-pohon kelapa  yang berada di sisi kanan dan sisi kiri dengan buah yang bergantungan.

Pantai Ambalat yang landai dengan pasir kecoklatannya terbentang mulai dari arah selatan berbatasan dengan pantai teritip hingga utara tanjung samboja. Menurut lurah Amborawang Laut, pantai ini memiliki bibir pantai sepanjang 1,5 km dan lebar 500 meter jika air sedang surut.

Di pantai Ambalat ini, tampak juga deretan warung yang menjajakan makanan dan minuman yang siap melayani para pengunjung. Dan terlihat pula para pengunjung yang menikmati segarnya kelapa muda di pantai Ambalat. Disana juga tampak para pengunjung yang sedang menikmati landainya pantai Ambalat. Di pantai ini juga disediakan tempat penyewaan ban.

Pantai Amabalat akan lebih mempesona jika dirasakan pada malam hari. Disana juga terdapat tempat penginapan seperti cottages. Walaupun hanya terdapat 8 unit, bangunan tersebut ada yang semi permanen bahkan permanen.

Pantai Ambalat juga dilengkapi dengan wahana pemancingan bagi para pengunjung yang memiliki hobi memancing. Fasilitas pendukung pemancingan itu yakni beberapa unit gazebo atau rumah kecil yang berada di pematang empang dengan teduhan pohon cemara yang cukup begitu rindang.

Walaupun pantai Ambalat yang indah ini begitu indah dan jalan menuju ke bibir pantai nya bagus, tapi pantai masih kurang banyak dilirik oleh para wisatawan. Itu dikarenakan lokasinya yang tersembunyi, yaitu sejauh 7 km dari Jl poros Samboja – Teritip di Balikpapan. Selain itu juga, pantai Ambalat ini masih dikelola secara sederhana oleh warga sekitar yang dikoordinir lurah setempat. Nah, bagi kalian yang sempat singgah ke Samboja. Tidak ada salahnya untuk mengunjungi tempat pariwisata ini. (*ra)

Pesona Danau Dua Rasa "Labuan Cermin"


Danau Labuan Cermin terletak di Desa Labuan Kelambu di Kecamatan Biduk-biduk Kalimantan Timur yang bisa ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 6 sampai 7 jam dari ibukota Kabupaten Berau, Tanjung Redeb. Untuk mencapai Berau sendiri ada beberapa cara seperti yang biasa dilakukan untuk mencapai Kepulauan Derawan. Memang biasanya wisatawan yang kesini biasanya terlebih dahulu mengunjungi surga bawah laut di Kepulauan Derawan.
Merupakan wisata alam dimana terdapat pantai berbentuk danau. Adapun rasa airnya dua rasa yaitu air asin dan air tawar. Dengan kebeningan air dan suhu yang mencapai 10-15o C membuat pantai ini disebut Labuan Cermin. Hal ini karena bayangan dan makhluk hidup yang ada didasar laut terlihat dengan jelas. Tempat tersebut cukup sejuk dan cocok untuk dijadikan tempat bersantai. Begitu sampai di ujung danau, terlihat kawasan hutan lindung yang masih asri dikelilingi rerimbunan pohon. Air jernih berwarna kehijauan secara jelas menampakkan kehidupan di bawahnya. Kejernihan air di danau dua rasa ini sudah tidak diragukan lagi. Di bagian atas danau, air terasa tawar karena bersumber dari mata air yang keluar dari celahcelah batu. Namun, beberapa meter di bawahnya, air terasa asin karena berasal dari air laut.
Kedua jenis air ini tidak bercampur. Bila menyelam beberapa meter, Anda akan menemukan sebuah batas lapisan antara keduanya. Bahkan, mentari yang menyinari danau akan kembali dipantulkan cahayanya bak cermin. Tidak cuma itu, beragam spesies ikan air tawar dan laut, seperti kakap, ikan warna, ikan tulang, ikan putih yang berenang di antara kayu dan batu semakin menambah keeksotisan danau tersebut.

LOKASI                                 
Kecamatan Biduk-Biduk, Berau, Kalimantan Timur.

Cara Menuju Kesana : Diperlukan waktu 6-7 jam perjalanan untuk bisa sampai ke objek wisata. Bagi yang membutuhkan kendaraan plus sopir karena harus menempuh jarak sejauh 257 kilometer dari Tanjung Redeb, ibu kota Kabupaten Berau, Anda bisa mendapatkannya di terminal lama, cukup merogoh kocek sebesar Rp150.000 untuk sewa kendaraan dan Rp500.000 untuk sopir. Mereka akan mengantarkan Anda sampai tempat tujuan maupun kembali pulang. 

Goa Tengkorak

 Goa Tengkorak ini terletak di Desa Kesungai, Batu Sopang, Kabupaten Pasir, Kalimantan Timur. Lokasinya sekitar 145 km baratdaya Kota Balikpapan. Goa Tengkorak ini dikeramatkan oleh penduduk setempat. Bahkan,  goa itu juga ditakuti oleh masyarakat. Goa ini terletak di tengah tebing kapur yang memiliki ketinggian sekitar 50 meter dengan ceruk yang terletak di ketinggian sekitar 30 meter. 
Sebenarnya, goa ini hanya sebuah ceruk di tebing. Ceruk ini berupa ruang dengan tinggi sekitar 1,5 m, lebar 2 m, dan panjang 3 m. Namun pada ujung ceruk tersebut masih terdapat sebuah lorong sempit ke dalam tebing.
Sebelum masuk ke goa, anda akan meliihat goa ini terlihat kecil, tetapi sebenarnya merupakan sebuah lubang yang panjang dan besar menuju ke perut bumi. Di dalam goa ini terdapat puluhan tengkorak dan tulang – tulang manusia. Saat ini terdapat 35 tengkorak dan 170 tulang serta beberapa serpihan tulang. Menurut salah satu warga Desa Kesungai, ada satu tengkorak yang sengaja disimpan di Museum Negeri Kalimantan Timur di Tenggarong.


Konon, tulang-tulang yang tersusun rapi tersebut merupakan mayat nenek moyang mereka. Untuk mencapai objek wisata ini juga sangat mudah karena lokasinya terletak di sebuah desa yang berada di dekat jalan trans Kalimantan, Balikpapan – Banjarmasin. Lebih tepatnya berada di kanan jalan dari arah Balikpapan menuju ke Banjarmasin.
Di tepi jalan, Anda akan melihat sebuah papan petunjuk kecil. Jarak dari jalan utama sampai di goa sekitar 4 km dengan jalan tanah, tetapi dapat dilewati oleh kendaraan roda empat sampai di Desa Kesungai.



Untuk menuju goa anda harus menyeberangi 2 sungai dan jalan setapak sekitar 1 km. Ada 2 jembatan gantung dari kayu yang dapat dilewati motor untuk memudahkan perjalanan ke goa. Untuk naik ke atas tebing, sudah dibangun menara dan tangga untuk menuju ke ceruk yang berisi tengkorak. Menara dan tangga yang dibangun memang mempermudah pengunjung sampai di mulut Goa Tengkorak.
Berada di tempat ini sendirian ditemani dengan bunyi serangga dan suara dedaunan akan membuat bulu kuduk berdiri. Apalagi tengkorak yang tersusun rapi tersebut terlihat seperti menyeringai. Bayangin, kalau tengkorak—tengkorak itu tiba-tiba bergerak dan terbang kea rah anda… Hihihihi…

Sebagian tengkorak di goa ini masih utuh sedangkan sebagian lain pecah. Demikian halnya dengan tulang belulangnya. Mayat tersebut hanya diletakkan pada sebuah lubang kayu. Satu tahun berikutnya setelah mayat tinggal tengkorak, lubang tersebut dibongkar dan diletakkan di goa – goa. Sebelum pemindahan tengkorak dilakukan pesta dan upacara khusus.
Selain Goa Tengkorak, desa ini juga memiliki Goa Lojang yang tidak kalah misterius. Letaknya sekitar 1 km dari goa ini. Goa Lojang memiliki stalagmit dan stalagtit yang indah. Ujung goa ini masih menjadi misteri karena penjaga goa mengaku pernah menjelajah goa ini selama 1 hari tetapi tidak menemukan ujungnya. /**

Museum Gunung Tabur

Gunung Tabur, Kabupaten Berau. Museum yang diresmikan pada 1992 ini terbagi menjadi 6 ruangan dan digunakan untuk menyimpan koleksi peninggalan kerajaan yang berjumlah sekitar 549 buah. Sebagai cagar budaya peninggalan masa lalu, kerajaan Gunung Tabur merupakan salah satu identitas dari Kabupaten Berau, maka diperlukan peran serta dari Pemerintah Daerah. Tercatat baru sekitar 600an pengunjung setiap bulannya dan ketika musim libur tiba terjadi peningkatan menjadi sekitar 1000 pengunjung. Pariwisata berau tidak hanya mengandalkan sektor keindahan alam semata karena terdapat juga sektor wisata yang memiliki nilai sejarah, budaya dan peradaban yang tinggi.

Pantai Sipakario Nipah-Nipah

 Pantai Sipakario Nipah-Nipah terletak di Kilometer 6 Kelurahan Nipah-Nipah Jalan Poros Penajam dan di tepi jalan Coatal Road. Lokasinya yang sangat strategis, menjadikan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menetapkan pantai ini sebagai salah satu obyek wisata andalan.

Selain karena pasir putih, Panyai Nipah-Nipah tepat berada di teluk Balikpapan hingga menjadikan wisatawan dapat melihat gemerlap lampu-lampu Kota Balikpapan pada malam hari. Dengan menggunakan angkutan umum. Pantai Nipah-Nipah dapat dikunjungi dengan waktu tempuh kurang lebih 10 menit dari dermaga Penajam Paser Utara.

Pagelaran hiburan rakyat berupa pagelaran seni budaya, Festival Layang- laying serta Festival Miniatur Perahu Layar dalah kegiatan rutin tahunan yang diadakan di Pantai Nipah-Nipah setiap hari libur setelah perayaan Idul Fitri. Pada tahun 2006, di pantai ini tercata pada Museum Rekor Indonesia (MURI) kategori “Minum Air Kelapa Terbanyak”.

Pantai Tanjung Jumlai


Satu lagi kawasan yang menjadi ikon Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) adalah Pantai Tanjung Jumlai. Pantai Tanjung Jumlai mempunyai lebar 100 sampai 150 meter dengan bentangan gari pantai sepanjang 15 kilometer membujur dari Kelurahan Tanjung Tengah, Saloloang, Kampung Baru dan Pejala, Kecamatn Penajam.

Kawasan pantai ini terkenal karena eksotis panoramanya, yang didukung pasir kwarsa kasar yang ada di kawasan itu, sehingga dasar laut dapat terlihat jelas. Bahkan ahli geologi laut dari sebuah Yayasan Pesisir yang pernah menangani kawasan ini menyebutkan, keindahannya sangat jarang ditemui di pantai lain di wilayah perairan Indonesia. Dikawasan ini juga tersedia beberapa hectare arealnya sebagai tempat hiking (Perkemahan) dengan panorama alam lautnya. Perahu masyarakat juga bias disewa untuk melakukan perjalanan ke Gugusan Pasir Gusung, menyusuri kawasan Pantai Tanjung Jumlai.


GUA KEMBAR




Gua Kembar terletak di Desa Wonosari Kecamatan Sepaku. Gua Kembar terdiri dari dua buah Lubang/Pintu MAsuk yang berdampingan, oleh karena itu lah dinamakan Gua Kembar. Gua Kembar merupakan obyek wisata yang kerap dijadikan sebagai kawasan Camping Ground dan Wisata Adventure oleh para Pecinta Alam. Di Dalam Gua Kembar terdapat aliran sungai yang tidak pernah kering walaupun musim kemarau berkepanjangan, oleh karena itu kawasan ini sering dianggap sebagai salah satu kawasan wisata spiritual oleh sebagian Masyarakat.

Desa Budaya Pampang



Menariknya, pada saat sedang berlangsung pertunjukan seni, seluruh warga desa akan mengenakan pakaian adatnya. Anda juga bisa menyewa pakaian adat untuk berfoto dengan latar rumah adat Dayak. Selain itu, di desa ini juga ada toko suvenir yang menjual beragam kerajinan warga setempat
.Desa ini dihuni oleh suku Dayak Kenyah. Pada akhir pekan, tempat wisata ini banyak dikunjungi oleh wisatawan luar kota maupun luar negeri. Setiap hari Minggu, pada pukul 13:00 – 15:00 diadakan pertunjukan seni di lamin atau gedung pertemuan desa. Gedung ini unik karena berupa rumah adat Dayak dengan ukiran khas suku.


Air Terjun Tanah Merah

Air Terjun Tanah Merah berada di Dusun Purwosari, Kecamatan Samarida Utara, atau sekitar 14 km dari pusat kota Samarinda. Tempat wisata ini mudah sekali diakses dengan kendaraan umum, Anda hanya perlu naik angkot jurusan Pasar Segiri – Sungai Siring.
Air terjun dengan tinggi 15 meter ini tergolong unik. Air yang mengalir akan terlihat jernih dan bersih, namun saat di bawah, air akan berubah menjadi keruh kemerahan. Hal ini dikarenakan tanah di sini berjenis gambut. Meskipun begitu, tempat wisata di Samarinda ini masih banyak dikunjungi wisatawan terutama saat akhir pekan.
Jika tak ingin bermain air dan basah, Anda bisa duduk di gazebo sambil menikmati keindahan air terjun ini. Selain bersantai di gazebo, Anda juga bisa memuaskan perut di warung makan sekitar. Jika membawa anak kecil, di kawasan air terjun ini juga disediakan area bermain anak.

Pantai Melawai


Pantai Melawai berada tidak jauh dari Pantai Kemala. Meskipun lokasi kedua tempat wisata ini tidak jauh namun suasana yang ditawarkan cukup jauh berbeda. Jika Pantai Kemala terkesan mewah dengan hidangan ala Eropanya, di pantai ini Anda bisa menikmati kuliner dengan harga yang lebih terjangkau. Ada banyak penjual makanan di sekitar pantai, menu yang ditawarkan beragam mulai dari bakso, pecel lele, es kelapa dan masih banyak lagi.
Waktu yang tepat untuk mengunjungi salah satu tempat wisata di Balikpapan ini adalah saat sore hari menjelang malam. Pada saat itu, penjual makanan sudah ramai menggelar dagangannya. Anda bisa menikmati pemandangan matahari terbenam sambil bersantai menikmati makanan Anda dengan duduk lesehan di atas tikar yang telah disiapkan.

Taman Wisata Pulau Kumala


Kawasan Pulau Kumala terletak di tengah Sungai Mahakam merupakan daerah Delta yang memanjang di sebelah Barat Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara dengan luas 76 Ha perpaduan antara teknologi modern dan budaya tradisional. Di desain menjadi Taman Wisata Rekreasi dan ditata rapi dengan perpaduan arsitektur berteknologi modern dan budaya tradisional.

Sejak tahun 2000 Pulau Kumala di bangun menjadi Kawasan Wisata. Pembangunan Taman Wisata Pulau Kumala dilakukan secara bertahap dan berkembang. Dan teru-menerus dilakukan penambahan Fasilitas rekreasi yang akan dapat terus menarik pengunjung, khususnya bagi pengunjung yang membawa keluarganya untuk berakhir pekan dan menikmati segala fasilitas di Pulau Kumala yang Eksotis.Di pulau ini juga terdapat DJS Resort Pulau Kumala lengkap dengan Kolam Renang, restoran, Cottage dan Sarana Bagi mereka yang ingin istirahat.

Pulau ini dibangun menyerupai Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta, dan dibangun untuk menampilkan kebudayaan Kalimantan dengan perpaduan antara Suku Kutai, Dayak dan Jawa. Hal ini dapat dilihat dengan adanya Lamin, serta bangunan candi yang disebut Pura Pasak Pulau sebagai salah satu tempat ibadah penganut Hindu di Kabupaten Kutai Kartanegara, serta patung besar Lembu Swana yang berada di bagian ujung Pulau yang menghadap ke arah Jembatan Kutai Kartanegara yang megah.

Untuk meyeberangi Pulau Kumala dapat menggunakan Anggunakan Angkutan Air berupa Longboat atau perahu tradisional (Ketinting/Ces), biaya yang dikenakan untuk menyeberang dengan Ces adalah Rp. 2.500.- /orang, dan lama penyeberangan sekitar 10 menit, namun jika pengunjung berminat, juga dapat menggunakan Kereta Gantung yang terletak di Tenggarong Seberang untuk menyeberang untuk menyeberang ke Pulau Kumala. Di pulau ini dapat dinikmati tempat rekreasi dan arena bermain untuk keluarga dan anak-anak.

Taman Wisata Pulau Kumala berjarak sekitar 27 km dari Kota Samarinda yang dapat ditempuh melalui Jembatan Kutai Kartanegara 1 dalam waktu kurang lebih 30 menit. Sedangkan dari kota Balikpapan yang memiliki fasilitas Bandara Sepinggan dan Pelabuhan Laut Semayang yang merupakan akses transportasi udara dan laut di Kalimantan Timur, Berjarak sekitar 130 km yang dapat ditempuh Kurang Lebih 3 jam lewat jalan darat. Selain itu Taman Wisata Pulau Kumala dapat juga dicapai dengan transportasi air melewati Sungai Mahakam.

Adapun wahana yang terdapat di pulau ini antara lain :


1. Sky Tower setinggi 75 Meter
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa : Rp. 7.500,-
Anak-anak : Rp. 5.000,-

2. Mini Train
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa : Rp. 5.000,-
Anak-anak : Rp. 2.500,-


3. Merry Go Round
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa : Rp. 5.000,-
Anak-anak : Rp. 2.500,-


4. Mobil Angkutan Wisata
Tarif (Ticket Fee) :
Dewasa : Rp. 1.000,-
Anak-anak : Rp. 1.000,-


5. Kereta Gantung (Cable car)
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa : Rp. 7.500,-
Anak-anak : Rp. 5.000,-


6. Arena permainan
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa : Rp. 5.000,-
Anak-anak : Rp. 2.500,-


7. Trampolin
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa : Rp. 7.500,-
Anak-anak : Rp. 5.000,-

Kepulauan Derawan


Kepulauan Derawan adalah sebuah kepulauan yang berada di Kabupaten BerauKalimantan Timur. Di kepulauan ini terdapat sejumlah obyek wisata bahari menawan, salah satunya Taman Bawah Laut yang diminati wisatawan mancanegaraterutama para penyelam kelas dunia.
Kepulauan Derawan memiliki tiga kecamatan yaitu, Pulau DerawanMaratua, dan Biduk Biduk, Berau.
Sedikitnya ada empat pulau yang terkenal di kepulauan tersebut, yakni Pulau MaratuaDerawanSangalaki, dan Kakabanyang ditinggali satwa langka penyu hijau dan penyu sisik.
Secara geografis, terletak di semenanjung utara perairan laut Kabupaten Berau yang terdiri dari beberapa pulau yaitu Pulau PanjangPulau RaburabuPulau SamamaPulau SangalakiPulau KakabanPulau NabukoPulau Maratua dan Pulau Derawan serta beberapa gosong karang seperti gosong Muarasgosong Pinakagosong Buliulingosong Masimbung, dangosong Tababinga.
Di Kepulauan Derawan terdapat beberapa ekosistem pesisir dan pulau kecil yang sangat penting yaitu terumbu karang,padang lamun dan hutan bakau (hutan mangrove). Selain itu banyak spesies yang dilindungi berada di Kepulauan Derawan seperti penyu hijaupenyu sisikpauslumba-lumbakimaketam kelapaduyungikan barakuda dan beberapa spesies lainnya.
Kepulauan Derawan ini sedang dipromosikan oleh Kabupaten Berau dan Provinsi Kalimantan Timur, sebagai salah satu wisata andalan. Wisatawan lokal dan Mancanegara, makin berwisata disana, pilihan selain untuk menyelam, melihat proses bertelur penyu, juga menikmati pantai yang bersih dan indah. Sepanjang pantai bersih dan tidak ada sampah. Fasilitas komunikasi di Kepulauan Derawan sudah baik, sebagai contohnya adalah sudah terjangkau dengan sinyal 3G.
Resort dan Penginapan yang ada di Kepulauan Derawan banyak tersebar di pinggir pantai, dengan harga yang lebih murah misalnya dibandingkan dengan tempat wisata di Bali maupun di Lombok.
Kepulauan Derawan telah dicalonkan untuk menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2005.


Museum Mulawarman


Bangunan Keraton Kutai Kartanegara terletak di Ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara (Tenggarong), Keraton peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara ini sekarang beralih fungsi menjadi Museum Mulawarman, didirikan pada tahun 1932 oleh Pemerintah Belanda yang menyerahkan Keraton kepada Sultan Adji Muhammad Parikesit pada tahun 1935. Bahan bangunannya didominasi oleh beton mulai dari ruang bawah tanah, lantai, dinding, penyekat hingga atap.

Di halaman depan Museum terdapat duplikat Patung Lembu Swana yang merupakan lambang Kerajaan Kutai Kartanegara. Arsitektur dari museum ini mengadopsi dari arsitektur tradisional Suku Dayak yang ada di Kutai.


Di dalam Musium Mulawarman ini tersimpan benda-benda yang mempunyai nilai sejarah/seniyang tinggi yang pernah digunakan oleh Kesultanan seperti :

Singgasana, sebagai tempat duduk Raja dan Permaisuri. Kursi ini terbuat dari kayu, dudukan dan sandarannya diberi berlapis kapuk yang berbungkus dengan kain yang berwarna kuning, sehingga tempat duduk dan sandaran kursi tersebut terasa lembut. Kursi ini dibuat dengan gaya Eropa, penciptanya adalah seorang Belanda bernama Ir. Vander Lube pada tahun 1935
Patung Lembu Swana Lambang Kesultanan Kutai, dibuat di Birma pada tahun 1850 dan tiba di Istana Kutai pada tahun 1900. Lembu Swana diyakini sebagai Kendaraan Tunggangan Batara Guru. Nama lainnya adalah Paksi Liman Janggo Yoksi, yakni Lembu yang bermuka gajah, bersayap burung, bertanduk seperti sapi, bertaji dan berkukuh seperti ayam jantan, berkepala raksasa dilengkapi pula dengan berbagai jenis ragam hias yang menjadikan patung ini terlihat indah
Kalung Uncal, benda ini merupkan atribut dan benda kelangkapan kebesaran Kesultanan Kutai Kartanegara yang digunakan pada waktu penobatan Sultan Kutai menjadi Raja atau pada waktu Sultan merayakan ulang tahun kelahiran dan penobatan Sultan serta acara sakral lainnya
Meriam Sapu Jagad Peninggalan VOC, Belanda
Prasasti Yupa, yang trdapat di Museum ini adalah tiruan dari Yupa yang asli yang terdapat di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti Yupa adalah prasasti yang ditemukan di bukit Brubus Kecamatan Muara Kaman. ke-7 prasasti ini menadakan dimulainya zaman sejarah di indonesia yang merupakan bukti tertulis pertama yang ditemukan dan berhuruf Pallawa bahasa Sansekerta

Taman Rekreasi Lembah Hijau

Tempat wisata ini berada tak jauh dari Kebun Raya Unmul Samarinda , tepatnya di jalur Samarinda – Bontang KM 15. Di Taman Rekreasi Lembah Hijau terdapat camping ground, flying fox, replika hutan, kolam renang, arena bermain anak, gazebo, kolam pancing dan kafetaria.
Selain menjadi tempat wisata di Samarinda yang banyak dikunjungi oleh keluarga, taman ini juga biasa digunakan sebagai lokasi outbound untuk anak sekolah dan karyawan dari banyak perusahaan.
Tiket masuk ke Taman Rekreasi Lembah Hijau adalah 5.000 Rupiah per orang. Sedangkan untuk tiket outbound Anda dikenakan 180.000 Rupiah per orang.

Taman Nasional Kutai Sangkima


Hamparan hutan hujan dataran rendah yang terdapat di Taman Nasional Kutai ini merupakan salah satu daerah tujuan wisata alam di Propinsi Kalimantan Timur. Tumbuhan yang hidup di kawasan ini merupakan asosiasi dari jenis ulin (Eusideroxylon zwageri), meranti (Shorea spp), dan kapur (Dryobalanops sp). Sedangkan sebagian yang lain merupakan tumbuhan yang mengawali proses suksesi setelah terjadi kebakaran pada tahun 1997 (genus Macaranga dan Syzygium), yang kini mulai digantikan oleh tumbuhan fase berikutnya melanjutkan suksesi.

Satwa yang sering ditemui di kawasan ini adalah orangutan (Pongo pygmaeus), beruk (Macaca nemestrina), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), serta berbagai jenis burung seperti kangkareng perut putih (Anthracoceros albirostris), raja udang (Alcedinidae), srigunting (Dicrurus spp), pita (Pittidae) dan sempidan biru (Lophura ignita).

Sangkima yang berada di Seksi Pengelolaan Taman Nasional Kutai Wilayah I Sangatta dan secara administratif berada di wilayah Kabupaten Kutai Timur ini merupakan tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan karena lokasinya yang mudah dijangkau oleh kendaraan umum.

Kawasan wisata ini memiliki beberapa objek daya tarik wisata baik yang alami maupun buatan. Pohon ulin raksasa yang diperkirakan berumur 1000 tahun dan memiliki diameter 2,47 cm merupakan salah satu atraksi wisata yang dapat ditemukan setelah menyusuri boardwalk sepanjang kurang lebih 900 m.


Untuk mengelilingi kawasan wisata alam sangkima sepanjang 4 km, pengunjung harus melewati trek wisata serta sungai dan tebing yang dapat dilintasi dengan meniti jembatan yang konstruksinya dikondisikan dapat bergoyang, seperti jembatan gantung dan jembatan sling. Rumah pohon, pemandian tujuh putri, dan Arboretum Tumbuhan Obat, Hias dan Anggrek (TOHA) merupakan atraksi wisata lainnya yang dapat dinikmati oleh wisatawan.

Kegiatan yang dapat dilakukan oleh wisatawan di kawasan wisata alam Sangkima antara lain adalah: penjelajahan hutan, berkemah, pengamatan satwa, dan pengenalan pohon.

Telaga Permai Batu Besaung

Tempat wisata di Samarinda ini merupakan sebuah kawasan hijau yang biasa digunakan sebagai lokasi berkemah. Meskipun tidak berkemah di sini, namun Anda maih bisa menikmati keindahan Telaga Permai Batu Besaung ini.
Tanah di kawasan ini memiliki ketinggian yang bervariasi sehingga sungai yang melaluinya jadi menyerupai air terjun pendek. Anda bisa berendam dan bermain di tampungan airnya yang dangkal. Selain itu, Anda juga bisa berjalan menjelajahi kawasan ini untuk melihat keindahannya.
Telaga permai Batu Besaung hanya berjarak 15 km dari pusat kota Samarinda.

Kawasan Wisata Bukit Bangkirai

Bukit Bangkirai adalah sebuah obyek wisata hutan tropis yang masih sangat alami. Di kawasan hutan wisata ini terdapat banyak pohon Bangkirai berumur lebih dari 150 tahun dengan ketinggian mencapai 40 hingga 50 meter dan diameternya antara 2,3 meter. Serunya di obyek wisata ini pengunjung bisa meniti canopy bridge (jembatan gantung) diketinggian 50 meter yang menghubungkan antara pohon satu ke pohon lainnya. Terdapat 5 pohon Bangkirai yang dibuat jembatan gantung sepanjang 64 meter. Lokasi Bukit Bangkirai Kalau anda ingin merasakan sensasi jembatan gantung Bukit Bangkirai yang disekitarnya masih terdapat satwa liar tersebut. lokasi Bukit Bangkirai terletak di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Akses Menuju Bukit Bangkirai Untuk menuju WIsata Bukit Bangkirai yang terletak di jalan Samarinda-Balikpapan Km 38 ini wisatawan bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, masuk melaui jalan Samboja-Petung. Jaraknya antara 150 km dari Kota Samarinda atau 58 km dari Kota Balikpapan. Kalau dari ibukota Kecamatan Samboja hanya berjarak sekitar 20 km saja. Lebih jelasnya anda bisa membaca BUKIT BANGKIRAI ini 

Kebun Raya Unmul Samarinda





A. Selayang Pandang

Kebun Raya Samarinda merupakan obyek wisata yang unik karena memadukan rekreasi dengan pendidikan seputar alam dan lingkungan. Luas keseluruhan kebun raya ini adalah 300 hektar. Pada awalnya, kebun raya ini merupakan areal HPH CV Kayu Mahakam milik Ali Akbar Afloes. Pada tahun 1974, pemiliknya menyerahkan 300 hektar di kawasan Gunung Kapur kepada Rektor Universitas Mulawarman ketika itu, R. Sambas Wirakusumah untuk dijadikan sebagai hutan konservasi. Hal itu ternyata didukung penuh melalui keputusan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur dan Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Timur. Pada tahun 1997, Walikota Samarinda mendukung program tersebut dengan memfungsikan kebun raya tersebut sebagai hutan pendidikan dan kebun botani bagi civitas akademik Universitas Mulawarman.

Sejak diresmikan sebagai hutan pendidikan, kawasan tersebut sering digunakan sebagai tempat kegiatan kemahasiswaan, lokasi penelitian, dan praktik kerja lapangan (PKL) mahasiswa. Tidak hanya mahasiswa Universitas Mulawarman saja yang hanya diperbolehkan mengakses kawasan tersebut. Mahasiswa dari luar Universitas Mulawarman atau dari luar negeri juga diperbolehkan melakukan penelitian di tempat ini. Sejak ditandatanganinya kerja sama antara Universitas Mulawarman dan Pemerintah Kota Samarinda, kawasan ini berubah nama menjadi Kebun Raya Samarinda. Dalam perkembangan selanjutnya, 62 hektar dari total luas 300 hektar difungsikan sebagai fasilitas jalan, danau buatan, fasilitas olah raga, dan panggung hiburan. Kawasan ini juga makin dikembangkan dan difungsikan sebagai obyek wisata dan rekreasi, seperti adanya kebun binatang, kolam renang, taman burung, taman bunga, perahu wisata, dan bumi perkemahan.

Ketika masuk ke dalam kawasan kebun raya, pengunjung akan merasakan suasana hutan yang begitu sejuk. Untuk memasuki area utama kebun raya pengunjung perlu berjalan sepanjang satu kilometer. Selama dalam perjalanan, pengunjung dapat melihat-lihat dan menikmati pohon-pohon lebat yang sebagiannya telah diberi label lengkap dengan nama spesiesnya. Meski jalannya beriku-liku dan berbukit-bukit, pengunjung bisa terhibur dengan kicauan burung dan suara monyet yang saling bersahutan.

B. Keistimewaan

Salah satu keistimewaan di kebun raya ini adalah adanya kebun binatang yang sangat luas. Di kebun binatang terdapat sejumlah orangutan yang memang sengaja dilepas namun sudah jinak agar pengunjung bisa langsung berinteraksi. Di samping orangutan juga ada binatang-binatang lainnya, seperti sepasang ular cobra, burung enggang, burung kakatua, kuda poni, burung cendrawasih, buaya, kancil, dan landak. Hanya saja, pengujung perlu menaiki anak tangga bukit yang cukup tinggi. Meski demikian, kondisi ini rupanya telah menjadi daya tarik bagi pengunjung dari berbagai daerah, termasuk dari luar Kalimantan Timur.

Pengunjung juga dapat menikmati danau buatan yang sangat luas. Di obyek wisata ini pengunjung bisa menyewa perahu dengan beraneka ragam bentuknya. Harga sewanya adalah Rp. 15.000,00 per 15 menit dengan batas muatan tiga orang dewasa.

C. Lokasi

Kebun Raya Samarinda terletak di sebelah utara Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.

D. Akes

Pengunjung yang akan menuju lokasi dapat menggunakan jalur darat, baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Jarak dari Kota Samarinda adalah 20 km atau sekitar 30 menit waktu perjalanan. Sebagai catatan, untuk sampai ke area utama kebun raya, pengunjung perlu menggunakan kendaraan pribadi karena tidak ada angkutan khusus yang tersedia, kecuali harus berjalan kaki.

E. Tiket

Harga tiket masuk adalah Rp. 3.000,00, baik untuk dewasa maupun juga anak-anak. Harga ini sudah termasuk untuk kendaraan yang masuk ke dalam kawasan kebun raya.

F. Akomodasi dan Fasilitas Lain

Ada sejumlah fasilitas lain yang dapat dinikmati oleh para pengunjung, di antaranya adalah permainan mobil atau motor remote control khusus untuk anak-anak, areal pemancingan, jalan refleksi, dan panggung terbuka yang sering digunakan untuk acara-acara konser musik dan lain sebagainya.

Pulau Beras Basah

Pulau Beras Basah berada di Bontang, Kalimantan Timur, tepatnya di Selat Makassar. Dibutuhkan waktu sekitar 3 jam dari Samarinda untuk mencapai tempat wisata ini. Lamanya perjalanan akan terbayarkan saat Anda melihat sendiri keindahan Pulau Beras Basah.
Pemandangan pasir putih dan air jernih kebiruan akan membuat Anda melupakan perjalanan panjang menuju ke sini. Anda juga akan disambut oleh sebuah mercusuar tinggi yang sudah tak terpakai. Keindahan pulau ini tak hanya sebatas pasir putih dan panorama pantainya, alam bawah laut Pulau Beras Basah tak bisa dilewatkan.
Jangan lupa membawa bekal karena pulau ini masih alami dan tak berpenghuni. Untuk penginapan, Anda bisa menemukannya di kota Bontang.